Citra satelit adalah penginderaan jauh, yaitu ilmu atau seni cara merekam
suatu objek tanpa kontak fisik dengan menggunakan alat pada pesawat terbang,
balon udara, satelit, dan
lain-lain. Dalam hal ini yang direkam adalah permukaan bumi untuk berbagai
kepentingan manusia.
Berdasarkan
Misinya, satelit penginderaan jauh dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam.
1.
Citra satelit cuaca terdiri dari TIROS-1,
ATS-1, GOES, NOAA AVHRR, MODIS, DMSP
2.
Citra satelit alam terdiri dari resolusi
rendah, yaitu : SPOT, LANDSAT, dan ASTER dan citra satelit resolusi tinggi,
yaitu : IKONOS dan QUICKBIRD
Berikut
ini merupakan penjelasan dari macam-macam jenis citra satelit
–
Satelit Landsat (land satelite)
Citra
Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran
dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat
merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir
melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat
dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185
km x 185 km. Landsat mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada
permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km (Sitanggang,
1999 dalam Ratnasari, 2000). Fungsi dari satelit landsat adalah untuk pemetaan
penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanah, pemetaan geologi,
dan pemetaan suhu permukaan laut.
Salah satu contoh citra satelit Landsat
– Satelit SPOT (systeme pour
I’observation de la terre)
Merupakan
satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG
(SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80
derajat. satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa
dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared).
Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan
memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan. Fungsi dari
satelit SPOT adalah untuk akurasi monitoring bumi secara global.
Salah satu contoh citra satelit SPOT
–
Satelit ASTER (advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)
Satelit
yang dikembangkan negara Jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR,
SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit
yang menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan
pergerakan bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit
tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu
lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut
inklinasi 98,2 derajat.
Salah
satu contoh citra satelit ASTER
–
Satelit QUICKBIRD
Merupakan
satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada
ketinggian 450 km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor
utama yaitu pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan
oktober 2001 di California, AS. Quickbird memiliki empat saluran (band). Fungsi
dari satelit QUICKBIRD adalah untuk mendukung aplikasi kekotaan, pengenalan
pola permukiman, perluasan daerah terbangun, menyajikan variasi fenomena yang
tekait dengan kota, dan untuk lahan pertanian, terkait dengan umur, kesehatan,
dan kerapatan tanaman semusim, sehingga seringkali dipakai untuk menaksir
tingkat produksi secara regional.
Salah
satu contoh citra satelit QUICKBIRD
–
Satelit IKONOS
Ikonos
adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999.
merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m. Ketinggian orbitnya 681
km. Citra resolusi tinggi sangat cocok untuk analisis detil, misalnya wilayah
perkotaan tapi tidak efektif apabila digunakan untuk analisis yang bersifat
regional. Fungsi dari satelit IKONOS adalah untuk pemetaan topografi dari skala
kecil hingga menengah, menghasilkan peta baru, memperbaharui peta topografi
yang sudah ada, dan mengoptimalkan penggunaan pupuk dan herbisida.
Salah
satu contoh citra satelit IKONOS
-Satelit
ALOS
Jepang
menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam pengembangan teknologi
satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya satelit ALOS (Advaced
Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit
pemantau lingkungan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi,
observasi wilayah,pemantauan bencana alam dan survey sumber daya alam.
Salah
satu contoh citra satelit ALOS
-Satelit
GeoEye
GeoEye-1
merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori oleh Google dan
National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September
2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu
memetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan
satelit komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi
saat ini.
Salah
satu contoh citra satelit geoeye
-Satelit
WorldView
Satelit
World View-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digital globe yang
diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain
memiliki resolusi spasial yang tinggi juga memiliki resolusi spectral yang
lebih lengkap dibandingkan produk citra sebelumnya. Resolusi spasial yang
dimiliki citra satelit WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu : 0.46 m – 0.5 m
untuk citra pankromatik dan 1.84 m untuk citra multispektral. Citra
multispektral dari World View-2 ini memiliki jumlah band sebanyak 8 band,
sehingga sangat memadai bagi keperluan analisis-analisis spasial sumber daya
alam dan lingkungan hidup.
Salah
satu contoh citra satelit world view
-Satelit
NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
Satelit
NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanicand
Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini
untukmenggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television
and Infra Red Observation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red
Observation Sattelite,tahun 1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada
ketinggian orbit 833-870 km,inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai
kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari semalam).
Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6 (enam) sensor utama, yaitu :
1. AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer);
2. TOVS (Tiros Operational Vertical Sonde);
3. HIRS (High Resolution Infrared Sounder (bagian dari TOVS);
4. DCS (Data Collection System)
5. SEM (Space Environtment Monitor);
6. SARSAT (Search And Rescue Satelite System).
Satelit NOAA digunakan untuk membuat peta suhu permukaan laut (Sea Surface
Temperature Maps/SST Maps), monitoring iklim, studi El Nino, dan deteksi ars
laut untuk memandu kapal-kapal pada dasar laut dengan ikan berlimpah.
Salah
satu contoh citra satelit NOAA
Selain
dari citra satelit yang disebtkan di atas, masih ada tiga jenis citra satelit
lagi yang sering digunakan, yaitu Terra, IRS (The Indian Remote Sensing) dan
Meteosat.
-Terra
Terra
adalah sebuah citra satelit yang merupakan sebuah spectrometer citra beresolusi
tinggi yang dapat mengamati tempat yang sama di permukaan bumi setiap hari.
Fungsi dari citra satelit ini adalah untuk pengamatan vegetasi, radiasi
permukaan bumi, pendeteksian tutupan lahan, pendeteksian kebakaran hutan, dan
pengkuran suhu permukaan bumi.
Salah
satu contoh citra satelit TERRA
-The
Indian Remote Sensing (IRS)
IRS adalah sistem satelit untuk meyediakan informasi manajemen sumberdaya alam
yang berharga. Fungsi dari citra satelit ini adalah untu perencanaan perkotaan
dan manajemen bencana.
Salah
satu contoh citra satelit IRS
-Meteosat
Meteosat
adalah sebuah satelit geostasioner yang digunakan dalam program meteorologi
dunia. Mengamati fenomena yang relevan bagi ahli meteorologi.
Salah
satu contoh citra satelit Meteosat